Sabtu, 03 Desember 2011

Tulisan 2

KISAH SUKSES WANITA PEBISNIS FRANCHISE

Fransiska Stefanie (37), Franchisee Alfamart
Fanie, demikian ia dipanggil, adalah contoh ketekunan seorang ibu dalam memperbaiki pendapatan keluarganya. Ketika ‘dirumahkan’ karena kantornya terimbas krisis moneter 1998 lalu, Fanie nekat memakai pesangonnya untuk membuka usaha wartel di rumahnya. Usaha wartel yang juga menjual minuman dingin dan penganan kecil ternyata berjalan lancar. Karena ingin mengembangkan usahanya itu, Fanie tertarik membeli franchisee minimarket Alfamart. "Waktu itu di sekitar perumahan saya belum ada minimarket," ujar wanita yang tinggal di kawasan Pondok Jaya, Bintaro, Jakarta ini. Pada Maret 2005, Alfamart miliknya resmi beroperasi. Nasib baik memang terus menghampirinya. Alfamart miliknya sukses besar, sehingga hanya dalam waktu 17 bulan, ia mampu melunasi pembelian hak franchisee yang sebesar Rp300 juta. Kini, dalam sebulan, Fanie bisa mengantongi keuntungan hingga Rp20 juta.





Velly Kristanti (32), Franchisor Klenger Burger 
Menyadari bisnis kuliner tidak pernah mati, Velly, tidak gentar untuk ‘banting setir’ usahanya dari restoran masakan sunda ke restoran burger. Namun, ia perlu waktu dua bulan untuk menciptakan formula burger yang memiliki rasa khas. "Maklum, saya harus bersaing dengan resto burger ‘impor’ dan burger kaki lima yang sudah menjamur di mana-mana," ujar ibu dua anak ini.

Setelah menemukan resepnya, Velly menamakan resto-nya ini Klenger Burger. Kerja keras Velly berhasil. Klenger Burger berhasil membuat pembelinya klenger (lupa diri). Dari satu outlet yang dibuka pertama kali pada Februari 2006, kini Klenger Burger sudah berkembang menjadi 26 outlet yang tersebar dari kawasan Jabodetabek hingga Bali. Pesatnya pertumbuhan bisnis Velly ini karena ia memakai sistem franchise, "Saya ingin menciptakan kerja sama usaha dengan sebanyak mungkin orang," ujarnya beralasan. Velly menawarkan paket Rp 85 juta sampai Rp 100 juta yang berupa bangunan outlet (kedai), freezer, mini-komputer, seragam karyawan, serta bahan-bahan awal berdagang. Harga ini sudah termasuk franchise fee.




Annie Baskoro (38), Franchisor Taman Sari Royal Heritage Spa
Taman Sari Royal Heritage Spa adalah bagian dari bidang usaha PT Mustika ratu Tbk. "Kami menerapkan perawatan asli Indonesia yang dikombinasikan alat-alat modern, seperti terapi oksigen dan ozone therapy," ungkap wanita yang memegang posisi Spa Director ini. Usaha perawatan kesehatan dan kecantikan ala keraton agar bisa dinikmati masyarakat umum, ini sebenarnya sudah berdiri di tahun 1996. Baru sejak tahun 2001 mulai menjual franchise. Kini, Taman Sari telah memiliki sejumlah franchise di dalam negeri, seperti di Anyer, Garut, Palembang, Riau dan Bintan. Sementara, di luar negeri terdapat di Malaysia, Jepang, Kanada, Republik Chezh dan Bulgaria. Karena tersebar di berbagai Negara, Annie mengaku harus fleksibel dalam menjalankan usahanya. "Kami bisa mengerti, kok, kalau orang Jepang misalnya, menolak desain interior spa dengan hiasan ukiran yang berat," Annie, memberi contoh.


Mayadewi Hartorto (38), Franchisee Sekolah Mode Esmod
Sebelas tahun lalu, tepatnya pada 6 september 1996, Maya mengambil waralaba sekolah mode Ecole Superieure des Arts et Techniques de la Mode (Esmod). "Saat itu, saya ingin menghasilkan tenaga siap pakai dalam industri mode tanah air yang sedang bagus-bagusnya," ujar lulusan Pine Collage, Boston, Amerika Serikat di bidang manajemen ini. Maya mengakui, biaya yang ia keluarkan ketika mengambil franchise ini memang lumayan besar. "Namun, keuntungannya juga sangat besar, karena selain sudah mempunyai nama besar dan pengalaman di bidang pendidikan mode, kualitasnya terjamin dengan dukungan manajemen operasional dari pusatnya di Paris," imbuhnya. Kini, Esmod yang digawangi 7 guru dari Indonesia dan 2 guru dari Paris ini sudah menghasilkan 650 lulusan yang mampu mandiri. "Karena izin franchise sudah di tangan, saya berencana membuka cabang Esmod di seluruh Indonesia," katanya, yakin.


Sumber dari : http://aa-sukses.blogspot.com/2009/04/kisah-sukses-wanita-pebisnis-franchise.html

Keuntungan usaha franchise bagi pemiliknya :
Mendapatkan keuntungan yang besar serta brand yang sudah terkenal jadi tidak susah untuk mencari pelanggan.

Dampak positif dan negatif bagi usaha franchise :

Dampak Postif :
- Mempunyai peluang usaha yang besar.
- Untung yang lumayan besar.

Dampak Negatif :
- Pesaingan antar usaha

Sumber : www.google.com.

Sabtu, 19 November 2011

Tulisan 1

cara memasuki perusahaan
secara umum ada 3 cara untuk memasuki perusahaan dan menjadikannya sebagai hak milik,ke 3 cara tersebut adalah :
1. Membeli perusahaan yang telah di bangun
2. Membeli perusahaan baru 
3. Membeli hak lisensi (waralaba/franchising)

Membeli Perusahaan yang telah di bangun

Membeli perusahaan yang telah dibangun dapat memberikan sejumlah keuntungan untuk si pihak pengambil alih dalam kaitannya dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian.
Pada umumnya orang berkenan membeli perusahaan yang telah dibangun, atas dasar pengalaman dan fakta dirasakan bahwa lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk kelayakan lokasi.

Keuntungan membeli perusahaan yang sudah ada
•Perusahaan yang sudah sukses dapat terus sukses
•Perusahaan yang sudah ada mungkin ada pada lokasiterbaik
•Karyawan dan pemasok sudah ada
•Peralatan sudah terpasang dan kapasitas produktif telah
 diketahui
•Persediaan sudah tersedia dan fasilitas pembelian kredit sudah ada
•Pemilik baru dapat langsung menjalankan perusahaannya
•Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik
 sebelumnya
•Pembiayaan yang lebih mudah
•Harga Murah
Kerugian membeli perusahaan yang sudah ada
• Perusahaan ‘pecundang’
• Pemilik lama mungkin telah menciptakan citra buruk
• Karyawan yang diwariskan oleh perusahaan mungkin tidak sesuai
• Lokasi perusahaan mungkin tidak sesuai lagi
• Peralatan dan fasilitas mungkin sudah usang dan tidak efisien
• Perubahan dan inovasi sulit diterapkan
• Persedian mungkin sudah ketinggalan atau kadaluarsa
• Piutang usaha nilainya mungkin lebih rendah daripada yang tertulis
• Harga perusahaan mungkin terlalu mahal
Sebabnya perusahaan dijual dikarenakan dalam perusahaan tersebut tidak mampu mengimbangin para pesaing-pesaingnya untuk melakukan usaha dan harganya menjadi rendah. Hal tersebut akan terjadi pengambilalihan perusahaan dengan ini sangat menghemat biaya karena kita tidak perlu pusing lagi dengan memulai perusahaan baru ,kita harus memikirkan bagaimana perusahaan ini bisa maju dan sukses kembali.

Memulai Perusahaan Baru
Memulai perusahaan baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang di rancang sendiri. Cara ini juga mempunyai kelebihan yaitu gagasan murni bebas beroperasi fleksibel dan mudah penggunaan . kekurangan yang di timbulkan juga ada di antaranya pengakuan nama barang, fasilitas inefisiensi, persaingan kurang di ketahui.
Pembelian Lisensi (waralaba/franchising)
Pengertian franchise adalah duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan bisnis  yang  memang telah teruji keberhasilannya.
Pembelian hak lisensi (franchising) dapat merupakan suatu keuntungan tersendiri karena adanya kerjasama antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang hak lisensinya di beli (franchisor). Dalam franchising terjadi hubungan bisnis yang berkesinambungan antara franchisee dengan franchisor. Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu pabrik (manufakturing) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan. Dengan franchising, perusahaan seolah-olah menjadi bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar.
Sistem waralaba (franchising) sendiri dimulai dengan apa yang disebut "Product Franchise" (waralaba produk),yang lebih merupakan suatu keagenan seperti keagenan Mesin Jahit Singer, Keagenan Sepatu Bata, dan sebagainya. Pada perkembangan selanjutnya, waralaba produk ini kemudian populer melalui "Bussiness Format Franchising" (sistem waralaba format usaha).
Contoh : Coco cola, KFC, MCD

Sumber :
Pengantar bisnis
Oleh M.Fuad, dkk
www.mitrosgroup.co.id

Kamis, 20 Oktober 2011

TUGAS 5

etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri dimana bisnis selalu behubungan dengan kegiatan dan masalah-masalah dalam keseharian perusahaan, sebutkan dan jelaskan 5 pergaulan bisnis yang terkait.

jawaban :

Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan  itu sendiri.Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis.maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis.Etika pergaulan bisnis antara lain adalah:

1.Hubungan antar bisnis Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahan yang lain Hal ini bisa terjadi hubungn antara perusahaan dengan saingannya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan sehari-hari tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan kepentingan antar kedunya. Dalam hubungan itu tidak jarang dituntut adanya etika pergaulan bisnis yang baik. Sebagai contoh sebuah penerbit yang ingin menyalurkan buku-buku terbitanya kepada para grosir yang  bersedia membeli secara kontan dalam jumlah besar dan kontinyu dengan memperoleh potongan rabat yang sama dengan penyalur. Rencana ini menjadi kandas karena mendapat protes keras dari para penyalur-penyalurnya yang memandang tindakan penerbit tersebut akan sangat merugikan para penyalur sedangkan omset dari para penyalur sendiri dalam beberapa tahun tidak meningkat. Contoh lain adalah adanya perebutan tenaga kerja ahli atau manajer profesional oleh para pengusaha, persaingan harga yang saling menjatuhkan diantara bisnismen dan sebagainya.

2. Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan karyawannya.Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training), Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan hubungan kerja). Didalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang berasal dari anggota keluarga sendiri. Disamping itu tidak jarang seorang manajer yang mencoba menaikan pangkat para karyawan dari generasi muda yang dianggapnya sangat potensial dalam rangka membawa organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut mendapat protes keras dari karyawan dari generasi tua. Masalah lain lagi dan yang paling rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau dropout. Masalah DO atau PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para manajer karena hal ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga masalah kemanusian. Karyawan yang di PHK –kan tentu saja akan kehilangan mata pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.

3. Hubungan dengan Investor
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para insvestor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor untuk mengambil keputusan investasi yang keliru. Dalam hal ini perlu mandapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat. Dipihak lain masyarakat sendiri juga sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar terhadap prospek perusahan yang go public tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.

4. Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba misalnya. Laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik.
Pelaksanaan tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan kepedulian bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, teknologi, ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis. Penerapan etika bisnis ini murupakan penerapan dari konsep “ Stake Holder” sebagai pengganti dari konsep lama yaitu konsep “Stock Holder” . Pengusaha yang menerapkan konsep Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan para pemengang saham (Stockholder) saja, di mana para pemegang saham tentu saja akan mementingkan kepentinganya yaitu penghasilan yang tinggi baginya yaitu yang berupa deviden atau pembagian laba serta harga saham dipasar bursa. Dengan memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan mereka akan tinggi, sedangkan dengan naiknya nilai atau kurs saham akan merupakan kenaikan kekayaan yang dimilikinya yaitu sahamnya itu dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak hanya para pemegang saham saja akan tetapi masih banyak lagi seperti : -                      Pekerja/ karyawan
-                      Konsumen
-                      Kreditur
-                      Lembaga-lembaga keuangan
-                      Pemerintah.
Pengusaha yang menjalankan bisnisnya dengan mengingat atau memperhatikan kepentingan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan bisnis yang tidak saja hanya mementingkan kepentingan pemegang saham saja merupakan pengusaha yang menerapkan konsep baru yang dikenal sebagai konsep “ Stakeholder”.

5. Hubungan antara bisnis dengan langganan / konsumen
Hubungan antara bisnis dengan langgananya merupakan hubungan yang paling banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya secara baik. Adapun pergaulannya dengan langganan ini dapat disebut disini misalnya saja :
a. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
b.  Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga produsen perlu menberikan penjelasan tentang isi serta kandungan atau zat-zat yang terdapat didalam produk itu.
c.  Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang menjual produknya yang ternyata jelek  (busuk) atau tak layak dipakai tetap saja tidak mau mengganti produknya tersebut kepada pembelinya.

NARASUMBER DARI : http://inn3.wordpress.com/2009/09/25/etika-bisnis/